Indukan yang dipilih untuk dipijahkan harus dipelihara secara khusus agar menghasilkan telor secara terus menerus dan jumlah telor yang optimal.
Ciri indukan yang akan melakukan pemijahan sbb:
- Induk jantan bertingkah seperti kalajengking yang ekor dan capitnya diangkat.
- Induk betina terlihat aktif membersihkan badannya (abdomen) dengan pasangan kaki ke empat dan kelima, terutama kaki renangnya (pleopods).
- Indukan sering berdekatan dan saling bercumbu.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses pemijahan sbb:
- Induk jantan & betina telah matang gonad.
- Induk jantan & betina dalam kondisi prima, sehat dan atau terbebas dari virus/penyakit.
- Capit induk jantan harus lengkap sedangkan untuk capit induk betina tidak harus lengkap (minimal 1 capit)
- Induk jantan dan atau betina harus dari sumber berbeda, untuk mencegah terjadi inbreeding.
- Pakan yang diberikan secara berselingan antara lain: kecambah (toge), cacing tanah, keong mas, kacang ijo.
- Pemeriksaan serta sipon sisa pakan dan kotoran pada wadah pemijahan dilakukan setiap 2 minggu sekali.
- Ketinggian air sekitar 30 cm dengan suhu diantara 23-30'c serta oksigen terlarut diatas 3 ppm.
- Media sembunyi antara lain paralon,tali rapia dsb diberikan sesuai jumlah induk betina.
- Lingkungan wadah harus dalam kondisi nyaman dan tenang.
- Perbandingan induk jantan & betina antara lain 1 jantan X 1 betina,1 jantan X 2 betina.