Jumat, Juli 25, 2008

=* Perawatan burayak - bibit *=

Pembesaran dari burayak s/d bibit (5cm) membutuhkan waktu +/- 2 bulan. Untuk pembesaran pada wadah atau kolam kepadatan tebar 100 ekor/m2. Didalam wadah atau petakan kolam yang merupakan habitat buatan, Lobster Air Tawar sangat peka terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya baik karena faktor alami (perubahan musim, cuaca, perairan) maupun karena faktor perlakuan teknis budidaya pada wadah atau petakan kolam. Selanjutnya lakukan pengecekan kondisi Lobster Air Tawar secara praktis yang dapat diterapkan langsung dilapangan sebagai bahan acuan dalam mengambil keputusan terkait dengan permasalahan yang terjadi pada Lobster Air Tawar serta perlakuan yang perlu diterapkan secara cepat, tepat serta efektif dan efisien. Shelter atau tempat persembunyian harus tersebar merata pada wadah atau petakan kolam untuk menekan kanibalisme, jumlah shelter yang diberikan sebaiknya 2-3X dari jumlah Lobster Air Tawar dalam wadah atau petakan kolam tsb. Setiap bulan sebaiknya dilakukan seleksi / sortir pada bibit dari segi ukuran & berat, serta kualitasnya. Penyedotan kotoran dan sisa pakan yang telah busuk pada dasar wadah/kolam dilakukan 2 hari sekali lalu untuk pengisian air baru s/d batas air seperti semula.

Selasa, Juli 22, 2008

=+ Perawatan bibit - calon Indukan +=

Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan sbb:

1. Seleksi / sortir calon indukan, dengan cara memilih dari setiap penetasan burayak jantan dan betina yang bongsor dari satu generasi. Penentuan berdasarkan postur dan umur yang menjadi pemilihan pada calon indukan.
2. Dibesarkan secara monosex, hasil seleksi/sortir tsb di pindahkan ke wadah/kolam pembesaran tersendiri dan dipisahkan antara jantan dengan betinanya.
3. Wadah/kolam yang luas, kepadatan untuk calon indukan +/- 5 ekor/m2 .
4. Shelter/tempat persembunyian yang memadai, guna untuk keutuhan organ tubuh LAT, karena untuk mengganti organ yang hilang akan sangat menghambat pertumbuhannya.
5. Berikan pakan bergizi, agar pertumbuhannya optimal dan untuk membantu kualitas sperma indukan.
6. Cegah pemijahan dini, Ukuran 3”- 4” sudah bisa bertelur namun jika dibiarkan maka pertumbuhannya akan lambat dan berakibat jumlah telurnya sedikit.

.:=Pemindahan burayak=:.

Pemindahan burayak sebaiknya dilakukan pada usia berumur 2 minggu setelah turun dari indukan betina dan pada saat kondisi suhu tidak terlalu panas. Burayak dipindahkan dengan cara disedot dengan selang air yang pada bagian ujungnya disaring dengan serokan yang berlubang halus. Jika burayak ada di tempat persembunyian (seperti: paralon, sedotan dll) dikocok hingga buarayak jatuh ke serokan. Burayak yang telah siap untuk dipindahkan ke wadah pembesaran dihitung terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam perkembangan burayak tsb.

Untuk kepadatan tebar dalam wadah pembesaran 100 ekor/m2, burayak dibesarkan sampai ukuran 5 cm atau 2 inci. Waktu pembesaran untuk mencapai ukuran tsb +/- 2 bulan.

Rabu, Juli 02, 2008

The Extreme Density Unit (EDU).

Extreme Density Unit (EDU) merupakan teknik budidaya yang kepadatannya dihitung dalam luas meter kubik,bila dirancang sedemikian rupa maka tingkat kepadatannya hingga 100 ekor/m3.

Dengan sistem EDU ini ada beberapa keuntungan, antara lain:
  1. Lobster air tawar yang dihasilkan lebih bersih.
  2. Tingkat kanibalisme dapat ditekan.
  3. Pembagian pakan yang merata sehingga diharapkan pertumbuhan juga merata.
  4. Tidak memerlukan lahan yang luas.
  5. Mengurangi waktu panen.
Selain itu EDU juga mempunyai kelemahan, antara lain :
  1. Pemberian pakan yang sulit jika tidak menggunakan sistem pemberian pakan secara otomatis.
  2. Biaya yang tinggi dalam pengadaan media budidaya.
Sistem EDU ini telah banyak dilakukan modifikasi ada yang menggunakan botol,talang hujan,drigen,mug (gelas plastik ukuran besar),mica dll.

Sumber air.

Air Tanah.
Lebih dari 98% dari semua air didaratan tersembunyi dibawah permukaan tanah dalam pori-pori batuan dan bahan-bahan butiran. 2% sisanya terlihat sebagai air disungai, danau dan reservoir. setengah dari 2% ini disimpan di reservoir buatan. 98% dari air dibawah permukaan disebut air tanah dan digambarkan sebagai air yang terdapat pada bahan yang jenuh dibawah muka air tanah. 2% sisanya adalah kelembaban tanah. ("lablink.or.id").
Air tanah merupakan sumber air yang banyak digunakan untuk budidaya Lobster air tawar. Penggunaan air tanah ini sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dulu untuk memastikan tak adanya kandungan senyawa kimia karena kandungan zat air yang tak sesuai dengan ambang budidaya lobster air tawar dapat merugikan. ("budidayalobsterairtawar.com")

Air Sungai.
Air hujan yang jatuh ke bumi, sebagian menguap kembali menjadi air di udara, sebagian masuk ke dalam tanah, sebagian lagi mengalir di permukaan. Aliran air dipermukaan ini kemudian akan berkumpul mengalir ke tempat yang lebih rendah dan membentuk sungai yang kemudian mengalir ke laut. ("lablink.or.id").
Air sungai umumnya digunakan oleh peternak pembesaran yang membutuhkan suplai air cukup banyak dalam pengisian kolam yang luas. Penggunaan air sungai ini sebaiknya melihat kebersihan daripada sungai tsb. Limbah industri dan rumah tangga dapat meracuni lobster air tawar serta penggunaan pestisida pada tanaman sekitar sungai.("budidayalosbterairtawar.com")

Air PAM.
Air PAM banyak digunakan oleh peternak pembenihan terutama pada lokasi yang sulit mendapatkan air berkualitas baik. Air PAM yang akan digunakan harus di aerasi dan atau di endapkan selama 24 jam untuk menghilangkan kandungan kaporitnya. Kaporit dapat dihilangkan dengan menggunakan filter kimia seperti batu zeolit, karbon aktif dan atau ditampung pada tandon air yang telah diberi aerator sehingga ada sirkulasi air. Untuk bahan filter memiliki masa aktif yang berbeda, sehingga perlu dilakukan pencucian dan penggantian secara berkala. ("budidayalosbterairtawar.com")

Tandon air.

Air merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mendukung budidaya lobster air tawar. Secara teknis, kualitas perairan yang baik dapat menjadi faktor keberhasilan proses budidaya dalam suatu periode. Salah satu aspek sistem pengelolaan air adalah sirkulasi air yaitu pergantian air pada wadah yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas air agar sesuai dengan kebutuhan lobster air tawar. Sebagai upaya untuk mendapatkan masukan air yang dapat terkontrol kualitasnya, maka dalam suatu budidaya lobster air tawar secara teknis sebaiknya disedikan sebuah tandon air. Pengertian tandon air secara sederhana dapat diartikan sebagai tempat penampungan air yang akan digunakan sebagai sumber masukan air ke dalam wadah. Air dari tandon yang akan digunakan dalam sirkulasi air tidak secara langsung dimasukan ke dalam wadah, tapi terlebih dulu diproses pada tandon tsb.
Tandon air mempunyai arti penting bagi pengelolaan kualitas air, antara lain :
  • Tandon air sebagai pengontrol kualitas air dari sumber pemasukan (air tanah, air PAM, sungai).
  • Tandon air dapat berfungsi sebagai sumber bibit plankton pada wadah.
  • Pada kondisi tertentu tandon air secara ekonomis dapat menghasilkan nilai tambah bagi kegiatan budidaya, karena biasanya dalam tandon air juga berkembang biota air yang memiliki nilai ekonomis.
Dari uraian diatas bahwa tandon air secara tidak langsung berfungsi sebagai filter terhadap permasalahan yang mungkin disebabkan karena jeleknya kualitas air yang berasal dari perairan umum (air PAM, sungai).

Selasa, Juli 01, 2008

Proses pemijahan.

Indukan yang dipilih untuk dipijahkan harus dipelihara secara khusus agar menghasilkan telor secara terus menerus dan jumlah telor yang optimal.




Ciri indukan yang akan melakukan pemijahan sbb:
  • Induk jantan bertingkah seperti kalajengking yang ekor dan capitnya diangkat.
  • Induk betina terlihat aktif membersihkan badannya (abdomen) dengan pasangan kaki ke empat dan kelima, terutama kaki renangnya (pleopods).
  • Indukan sering berdekatan dan saling bercumbu.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses pemijahan sbb:
  • Induk jantan & betina telah matang gonad.
  • Induk jantan & betina dalam kondisi prima, sehat dan atau terbebas dari virus/penyakit.
  • Capit induk jantan harus lengkap sedangkan untuk capit induk betina tidak harus lengkap (minimal 1 capit)
  • Induk jantan dan atau betina harus dari sumber berbeda, untuk mencegah terjadi inbreeding.
  • Pakan yang diberikan secara berselingan antara lain: kecambah (toge), cacing tanah, keong mas, kacang ijo.
  • Pemeriksaan serta sipon sisa pakan dan kotoran pada wadah pemijahan dilakukan setiap 2 minggu sekali.
  • Ketinggian air sekitar 30 cm dengan suhu diantara 23-30'c serta oksigen terlarut diatas 3 ppm.
  • Media sembunyi antara lain paralon,tali rapia dsb diberikan sesuai jumlah induk betina.
  • Lingkungan wadah harus dalam kondisi nyaman dan tenang.
  • Perbandingan induk jantan & betina antara lain 1 jantan X 1 betina,1 jantan X 2 betina.

Induk betina bertelor.

Tanda tanda induk betina bertelor.
LAT yang telah melakukan pemijahan dan berhasil terjadi pembuahan biasanya ditandai dengan lipatan ekor yang sampai kipas ekornya mengenai kaki kelima dan adanya busa atau foam pada badannya. Saat awal bertelur betina lebih sering terlihat diam dan berbalik seolah-olah mati, lalu setelah beberapa hari induk betina mulai melakukan aktifitas seperti biasanya dengan ekor tetap melipat.

Pemindahan induk betina yang bertelor.
Untuk menghasilkan pembuahan yang sempurna dan pertumbuhan telor yang optimal sebaiknya dipindahkan saat telor berwarna krim atau telur berumur 7 hari. Pemindahan induk betina yang bertelor dilakukan dengan sangat hati-hati, untuk mencegah perontokan telor oleh induk betina karena stress dan atau kaget. Pemindahan tsb dilakukan dengan cara memindahkan induk betina bersama tempat persembunyiannya secara perlahan-lahan diangkat dari wadah pemijahannya. Jika induk betina tidak di dalam tempat persembunyian maka harus digiring dengan hati-hati, setelah berada didalam tempat persembunyian tsb barulah induk betina bisa dipindahkan. Antara wadah pemijahan dan wadah pengeraman janganlah terlalu jauh agar memudahkan proses pemindahan.
Artikel ini dikutip dari: "budidayalobsterairtawar.com"

Kelamin lobster air tawar.

Kelamin lobster air tawar dibedakan menjadi :






Kelamin Jantan.

Pada lobster air tawar yang berkelamin jantan terutama jenis Cherax Quadricarinatus umumnya mempunyai tanda merah pada bagian luar kedua ujung capitnya. Tapi warna ini tidak terbentuk bila capitnya masih kecil. Umumnya dengan ukuran 3″ atau 7.5 cm sudah mulai terlihat.
Yang bisa membuat kepastian adalah dilihat dari kakinya. Kelamin jantan juga terlihat sepasang tonjolan dengan jelas pada kaki yang paling mendekati ekor. Jika hanya satu maka disebut intersex.






Kelamin Betina.

Pada kelamin lobster Red Claw, tidak ada tanda merah pada kedua capitnya. Tanda kelamin betina ditandai dengan adanya dua bulatan pada kaki ke tiga baik dihitung dari atas maupun dari ekor. Sama halnya dengan jantan, kelamin betina juga harus sepasang.







Kelamin Ganda (Intersex).

Kelamin ganda atau intersex biasanya ditandai oleh adanya dua kelamin dalam satu lobster. Kelamin ganda pada lobster tidak ada dominan yang menonjol. Kelamin ganda pada lobster ini terdapat delapan kombinasi. Ada yang sepasang kelamin betina & sepasang kelamin jantan. Ada yang sepasang kelamin betina namun jantan hanya satu dan sebaliknya. Kelamin yang hanya tunggal ini bisa disebelah kiri atau kanan.
Penyebab terjadinya kelamin ganda ini diyakini salah satu akibat dari perkawinan antar saudara (inbreeding) (Jones 1998).

Artikel ini dikutip dari: "budidayalobsterairtawar.com"